"SAHABAT ISTIMEWA, SAHABAT BIASA-BIASA DAN SAHABAT YANG DIACUHKAN"


Suatu ketika ada seorang sebut saja dengan si Fulan akan dipanggil di suatu pengadilan, si Fulan mendadak kaget terkait dengan apa gerangan pemanggilan dari pengadilan tersebut. Si Fulan cari-cari informasi ternyata dia dipanggil ke pengadilan karena terkait dengan perbuatan-perbuatan di masa lalunya, si Fulan sedikit kaget, cemas, bingung dan timbul bermacam-macam perasaan, selain itu si Fulan selama ini belum pernah berurusan dengan pengadilan.

Tiba-tiba si Fulan mengingat-ingat siapa gerangan yang kira-kira bisa membantunya di lembaga pengadilan itu, si Fulan ingat ada 3 kriteria sahabatnya yaitu :
1. Sahabat yang dianggap sebagai Sabahat Istimewa
2. Sahabat yang dianggap sebagai Sahabat biasa-biasa saja
3. Sahabat yang dianggap sebagai Sahabat yang diacuhkan.

Pertama, dengan perasaan yakin dan mantap hatinya si Fulan menemui sahabat Istimewa tersebut, Si Fulan mengatakan ‘Wahai sahabat engkau adalah sahabatku yang aku anggap istimewa, maukah engkau menemaniku dan membelaku di pengadilan?’ namun diluar dugaan bahwa sabahat istimewa tersebut mengatakan “Maaf si Fulan, meskipun aku engkau anggap sebagai sahabat istimewamu namun saya tidak bisa menemanimu bahkan untuk membelamu di pengadilan karena saya merasa tidak memiliki kompetensi dalam hokum dan pembelaan di pengadilan, maka cari saja temanmu yang lain”

Kedua, Si Fulan akhirnya kembali dan bermaksud untuk menemui sahabat yang dianggap biasa-biasa, setelah ketemu dengan sahabat yang biasa-biasa dan mengutarakan maksud kedatangannya, sahabat yang biasa-biasa tadi mengatakan “Wahai Fulan, kalo masalah pengadilan saya bukan ahlinya namun saya hanya bisa mengantarmu sampai depan ruang pengadilan namun selanjutnya saya tidak bisa menemanimu apalagi membelamu”, si Fulan menjawab ‘Baiklah kalo begitu, terimakasih sababatku’

Ketiga, kemudian si Fulan menemui sahabat yang selama ini diacuhkannya, begitu bertemu dengan sahabat yang selama Ia acuhkannya si Fulan menyampaikan maksudnya, dan alangkah terkejutnya dan sungguh diluar dugaan bahwa Sahabat yang selama ini diacuhkannya ternyata menjawab “Wahai si Fulan, “Saya sanggup menemanimu di pengadilan dan Sayalah yang akan menjadi pembelamu”, begitu mengejutkan jawaban itu, si Fulan begitu tertegun bahwa sababat yang selama ini diacuhkan ternyata akan tampil untuk membelanya, sungguh hal yang luar biasa.

Dari uraian diatas, kemudian kita semua akan timbul pertanyaan dan bertanya-tanya, “ Siapakah sahabat-sababat itu ?”

Ternyata sahabat-sahabat itu adalah :
1. Sahabat yang dianggap istimewa adalah Harta yang kita miliki
2. Sahabat yang dianggap biasa-biasa saja adalah Keluarga kita
3. Sedangkan Sahabat yang diacuhkan adalah Amal Kebaikan kita

Pembaca yang budiman, tentunya masih ingat tentang hadits HR. Bukhari, Muslim melalui Anas bin Malik r.a
Rasulullah Saw bersabda: ‘Tiga perkara yang akan mengikuti mayat dan dua darinya akan pulang. Hanya satu saja yang akan bersamanya dalam kubur.Perkara tersebut ialah Kaum kerabat, Harta benda dan Amalnya. Semua kaum kerabat dan harta bendanya akan pulang maka yang kekal bersamanya ialah amalnya’.

Wa Allahu a'lam bishowab

1 komentar:

  1. Subhanallah..
    Terima kasih sudah mengingatkan sob. Sungguh, hati ini tergugah..

    BalasHapus