SAAT INI TUGASMU HANYA BELAJAR DAN TUMBUH BERKEMBANG


Disuatu saat ketika saya mengantar les renang anak saya, anak saya yang kelas 4 SD bertanya “Pak kapan sih Bapak pindah ke Cirebon?” , ketika itu pula istriku langsung melihat ke wajahku, suasana menjadi hening sejenak, aku berusaha bernafas dengan tenang lalu beberapa saat kemudian aku jawab “Nak, pertanyaanmu itu yang Bapak tidak bisa jawab”. Setelah itu, aku coba alihkan perhatiannya dengan menyuruhnya kembali untuk latihan renang. Disaat-saat itulah saya berdiskusi dengan istriku tentang pertimbangan karir pekerjaan masing-masing, tentang perkembangan pendidikan anak, asas manfaat dan mudharatnya, dan lain-lain. Memang resiko dua dapur harus begitu, namun ada satu komitmen yang menjadikan selalu terjaga keutuhan rumah tangga yaitu menjaga komitmen, kuatnya iman dan komunikasi. Dari ketiga aspek itulah barangkali hasil diskusi saat itu.

Dilain kesempatan saat jalan-jalan dengan anak saya, anak saya minta dibelikan sesuatu, permintaannya begitu menggebu-gebu, saya tahu karena teman-teman di sekolahnya telah memiliki barang tersebut makanya anak saya begitu menggebunya, dan sebenarnya saya maklum karena masa anak-anak jika melihat temannya punya suatu barang maka cenderung akan ikut-ikutan atau cenderung mengikuti tren yang sedang in saat itu, namun tanpa berfikir panjang saya jawab bapak belum bisa penuhi keinginanmu Nak, barangkali hal itu akan berakibat anak saya akan ngambeg tapi saya sudah siap akan resiko itu dan batin saya bahwa barang tersebut belum terlalu penting untuk saat ini, Ikut-ikutan dengan trend an cenderung tidak punya karakter sendiri serta tidak bersifat fungsional (arti kegunaan dari barang tersebut) serta tanpa mengetahui teknologi yang ada didalam barang tentunya akan menjadi mubazir belaka. Alasan tersebut yang menjadikan saya masih kekeh untuk tidak mengabulkan permintaan anak saya, barangkali secara kemampuan atau hanya ingin sekedar menyenangkan anak bisa, namun dampak dan efek pembelajaran tetap harus dipertimbangkan, selain tu masih banyak hal-hal lain yang lebih urgen yang hampir dapat dipenuhi misalnya perlengkapan sekolah adalah hal yang utama.

Mengingat suasana jalan-jalan pagi dipinggir laut dengan pemandangan matahari terbit yang indah dan disebaliknya ada pemandangan gunung Ciremai, angin berhembus sepoi-sepoi, saya justru memberikan nasihat kepada anak saya. Nak, kamu ngak usah minta yang macam-macam, tunjukkan kepada bapak dan Ibumu bahwa kamu punya kemampuan yang baik dan positif, tunjukkan prestasi di sekolahmu yang baik niscaya akan Bapak penuhi keiinginanmu. Kita punya tugas sendiri-sendiri, Bapak punya tugas memberikan nafkah kepada Ibumu dan dirimu, Ibu juga demikian punya tugas mendidikmu, demikian juga kamu punya tugas sendiri. Kau mengerti akan tugasmu anakku? Bapak minta hanya dua tugasmu dua saat ini yaitu :

1. Tugasmu adalah belajar. Belajar dalam hal apapun, belajar yang baik-baik ilmu di dunia ini dan belajarlah ilmu agama dan melaksanakannya untukbekal hidupmu kelak. Jika bapak menyuruhmu belajar bukan semata-mata untuk kepentingan Bapak Ibumu, tapi untuk kepentingan dirimu sendiri. Bapak tahu saat ini kamu kurang begitu faham tapi Bapak yakin suatu saat nanti kamu akan tahu arti dan kegunaan nasihat Bapak ini. Belajarlah anakku.

2. Tugas berikutnya adalah kamu harus tumbuh dan berkembang, makan yang cukup, atur waktumu dengan baik untuk tumbuh dan berkembang agar waktu yang selalu terus berjalan ini, kamu mendapatkan sesuatu yang berharga untuk bekal hidupmu. Seiring dengan perkembangan badanmu mudah-mudahan dapat diikuti juga perkembangan pikiranmu agar dapat selalu jernih dalam menyikapi hidup ini. Berkembanglah secara positif anakku, Insya Allah, Allah SWT akan selalu melindungimu.

Saat engkau akan tumbuh dewasa nanti tugasmu akan berbeda, namun dalam usiamu saat ini, jaga nasihat Bapakmu ini dan ingat akan dua tugasmu itu yaitu Belajar dan Tumbuh Berkembang. Mudah-mudahan bermanfaat anakku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar