"BIARKAN RASA PUAS ITU TERPUASKAN"




Pernahkan anda bertemu dengan orang yang sangat ambisius dalam segala hal, Dia merasa memiliki kemampuan super dan bisa melakukan hal-hal apapun, Dia merasa super diantara yang lain. Bisa jadi sangking merasa supernya mengakibatkan melihat orang lain menjadi rendah, tidak berdaya dan semua bisa diatasi, dan Dia mendapatkan pengakuan-pengakuan kehebatan dari orang lain.

Sebenarnya hampir semua manusia di dunia ini memiliki motivasi / rasa super, hanya bagaimana cara memanage motivasi/rasa yang dia miliki itu yang menyebabkan seseorang memiliki tingkah laku dan sikap yang berbeda, selain daripada itu hal yang mempengaruhi motivasi adalah lingkungan sekitar.

Kemudian apa kaitannya antara manusia super dengan motivasi? Karena motivasi adalah sesuatu yang hal yang mentrigger atau memicu seseorang melakukan hal dan bersikap super diantara yang lain. Motivasi akan tujuan tertentu adalah merupakan alasan kuat seseorang mencurahkan seluruh kekuatan untuk dapat mewujudkan hasratnya.
Seseorang yang memiliki jiwa sangat super itu menyebabkan dia ingin mengkondisikan orang lain agar mengapresiasi apa yang telah dia capai, baik hasil dari pekerjaanya atau seseorang itu hanya ingin sekedar jabatannya dan setelah mendapatkan jabatan itu kemudian dia sudah puas. Sangat ironis sekali apabila seorang manusia yang merasa super itu hanya ingin diapresiasi karena dia telah mencapai suatu jabatan yang sangat dia idam-idamkan kemudian dia menyia-nyiakan jabatannya itu lalu tidak dapat berbuat apa-apa. Hampir dapat dipasti jika hanya ingin mencapai suatu jabatan tanpa diiringi kemampuan yang nyata hasilnya nanti tidak akan baik. Mengapa demikian : meskipun sifat manusia adalah tidak pernah puas dengan diibaratkan apabila manusia itu diberikan emas satu gunung maka akan minta tambahan emas satu gunung lagi, sudah dapat emas dua gunung akan ternyata masih kurang dan minta tambah satu gunung lagi dan seterusnya. Namun sebagai manusia yang karuniai akal untuk berfikir tentunya kita harus belajar tentang rasa syukur terhadap apa yang telah dianugerahkan oleh Sang Pencipta, harusnya kita harus belajar dari tingkatan kepuasan yaitu apabila tingkat kepuasan itu sudah berlebih maka justru akan mengurangi dari rasa puas itu sendiri, tidak pernah belajar akan arti pentingnya sebuah amanah yaitu bahwa manusia dalam mengemban tugas adalah merupakan sebuah tanggungjawab sehingga harus dijalankan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

Jika melihat disekeliling kita, terdapat orang yang merasa menjadi manusia super dan berambisi untuk suatu jabatan tertentu dan ternyata kesampaian kemudian dia mengumumkan kepada khalayak bahwa dia akan mampu mengemban tugas tersebut maka komentar penulis adalah biarkanlah dia merasa puas dengan pujian-pujian itu, biarkan rasa puas itu terpuaskan tapi kedepan kita lihat saja hasilnya, apakah dia bisa membuktikan dan mempertanggungjawabkannya.

Barangkali kata-kata ini sebagai bahan introspeksi bagi penulis, dan berikut ini adalah kutipan dari rekan saya dan keluar dari seorang ustadz “Biarkan dia dengan puji-pujian manusia asalkan kita yang akan mendapat pujian dari Allah SWT”, selain itu agar penulis mampu membaca dan memahami dari hal-hal yang ada disekeliling serta semua yang ada di dunia ini agar tetap berimbang, agar kita tidak bersikap selalu kurang juga tidak selalu bersikap berlebih. Mohon maaf dan Wa allahu’alam bishowab

2 komentar:

  1. artikel yg bagus :) salam kenal sobat.

    BalasHapus
  2. Makasih Mas Darin, mudah-mudahan kita sukses selalu

    BalasHapus