BERBAGI PENGETAHUAN




Pernahkah anda memiliki Bos yang susah untuk diajak diskusi, atau Bos yang tidak pernah mengajak diskusi anak buahnya, untuk penyelesaian masalah atau tidak pernah melakukan pembinaan dan masukan pengetahuan kepada anak buahnya?
Barangkali tulisan ini akan dapat sedikit memberikan masukan dan mudah-mudahan dapat merubah pola pikir yang introvert tersebut agar dapat lebih terbuka (dalam batas tertentu) berdasarkan etika dan kesopanan yang berlaku mau memberikan pengetahuan kepada orang lain.
Dalam sebuah diskusi tentang haruskah kita berbagi pengetahuan kepada sesama, ternyata ada dua pendekatan :

1. Tidak semua pengetahuan itu dibagi karena ada hal hal yang special atau khusus sehingga kita tidak boleh berbagi terhadap seluruh pengetahuan kita. Hal ini dilakukan untuk menghargai kreatifitas dan inovasi seseorang contohnya : semacam resep masakan, sehingga semua dijadikan hak paten dan dapat menghasilkan keuntungan atas hak paten
2. Semua pengetahuan harus dibagi kepada sesama.

Untuk point satu barangkali sudah dilakukan dalam banyak hal misalnya hak cipta dan hak paten atau hak atas kekayaan intelektual seseorang. Sedangkan penulis akan menyampaikan penjelasan pada point dua tersebut diatas. Mengapa sih kita harus berbagi pengetahuan kepada sesama, setidaknya terdapat beberapa alasan kita harus berbagi pengetahuan :
  • Pertama, Pengetahuan adalah hal yang telah diberikan oleh Allah SWT, sehingga karena yang memberikan pengetahuan adalah Sang Pencipta maka betapa banyaknya pengetahuan di dunia ini. Sangking betapa luasnya pengetahuan Sang Pencipta itu, diibaratkan ‘jika pohon-pohon di dunia ini dijadikan penanya dan lautan dijadikan tintanya, maka tidak akan habis untuk menuliskan pengetahuan Allah SWT’. Dalam hal ini ternyata masih banyak pengetahuan yang ada didunia ini dan betapa banyaknya pengetahuan yang masih harus kita pelajari di dunia ini, bahkan sampai akhir hayat kita jika mau menggali pengetahuan maka tidak akan pernah selesai.
  • Kedua, Setiap manusia diciptakan di dunia ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Penulis yakin bahwa setiap manusia atau setiap individu pasti memiliki kelebihan sekalipun dia hanya seorang cleaning service, hanya dia mampu atau tidak mengolah kelebihannya tersebut. Jika kita dianugerahi kelebihan dan memiliki kelebihan bersikap tidak mau memberikan pengetahuan tentang kelebihan yang dimilikinya tersebut dapat diartikan bahwa orang tersebut menghambat orang lain untuk berkembang atau mengembangkan pengetahuan. Hal itu tentunya sesuai dengan ketentuan hukum, etika dan norma yang berlaku di negara ini.
  • Ketiga, Kita diciptakan di dunia ini adalah sebagai makhluk social, sehingga sebagai makhluk social mau tidak mau kita harus berhubungan dengan orang lain. Adakah manusia di dunia ini dari lahihr sampai meninggal tidak butuh orang lain? Dalam menjalin hubungan atau berinteraksi dengan orang lain tersebut tentunya tujuannya adalah demi kebaikan bersama. Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain?
  • Keempat, Jika tidak berbagi pengetahuan kita akan menjadi orang yang celaka, mengapa celaka ? ungkapan berikut adalah ilustrasinya yaitu ‘hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, jika hari ini sama dengan hari kemarin termasuk orang yang rugi, jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka kita tergolong orang yang rugi, dan jika hari esok lebih buruk dari hari ini maka kita termasuk orang yang celaka (naudubillahi min dzalik). Terus apa hubungannya dengan berbagi dan celaka? Jika tidak berbagi kepada orang lain maka besar kemungkinan kita tidak akan pernah belajar lagi, namun jika berbagi pengetahuan maka secara tidak sadar apa yang telah kita bagikan kepada orang lain akan memacu kita atau mentrigger kita berusaha kearah yang lebih baik lagi dan pasti kita termotivasi menggali pengetahuan yang lebih lagi. Jika tidak mau selalu update pengetahuan hampir dapat dipastikan hari esok tidak lebih baik dari hari ini dan itulah termasuk orang yang celaka
Demikian, tulisan yang singkat ini mudah-mudahan bermanfaat, bukan bermaksud untuk menyinggung orang lain namun demi kemajuan kita bersama, mohon maaf dan terimakasih.

-Wallohua'lam bishowab-

2 komentar:

  1. Tulisan yang menarik
    Sangat bermanfaat apabila dijabarkan dalam kehidupan...

    Salam ukhuwah

    BalasHapus
  2. Terimakasih Mas Poedjo, mohon alamat blognya Mas ? -salam ukhuwah-

    BalasHapus