Pegadaian mengundang putra-putri terbaik Indonesia yang berkualitas, memiliki
komitmen, integritas dan moralitas tinggi serta sanggup bekerja keras untuk
bergabung sebagai Pegawai Tetap dalam posisi Penaksir/Pengelola Unit
Pelayanan Cabang (UPC) yang akan ditempatkan di SELURUH WILAYAH
INDONESIA. Kriteria yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
A. KETENTUAN UMUM PELAMAR :
1. Pelamar adalah Warga Negara Republik Indonesia (WNI), diutamakan putra daerah
setempat;
2. Berpenampilan menarik, enerjik dan ramah;
3. Usia pelamar adalah kelahiran 1986 max untuk pendidikan D3, dan kelahiran 1984
max untuk pendidikan S1;
4. Pendidikan pelamar minimum D3 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal
3.00 pada skala 4 sedangkan pelamar dengan pendidikan S1 dengan IPK minimal
2.75 pada skala 4;
5. Pelamar dengan pendidikan S1, S2 dan seterusnya pangkat dan jabatan atau grade
disetarakan dengan kebutuhan dengan pendidikan D3 di Pegadaian namun ijazah
yang dimiliki dapat dijadikan pertimbangan untuk jenjang status dan karir lebih lanjut;
6. Untuk pelamar dengan pendidikan S2 tetap melampirkan ijazah S1 dan berlaku
ketentuan pada point 3
7. Lebih disukai berjenis kelamin laki-laki;
8. Tinggi badan minimal 160 cm dengan berat badan proporsional;
9. Program Studi yang diterima : lulusan Program Studi Ekonomi (Manajemen,
Akuntansi, Ilmu Ekonomi), Ekonomi Syariah, Perbankan, Psikologi, Komputer, Hukum,
Komunikasi, Administrasi Niaga, Manajemen Bisnis dan Administrasi Bisnis;
10. Lebih disukai yang berakreditasi jurusan minimal B (sesuai akreditasi BAN-PT);
11. Lebih disukai yang memiliki referensi pengalaman kerja bidang Customer
Service/Layanan Pelanggan, Kasir, Pramugari/Pramugara, Administrasi Perkantoran;
12. Lebih disukai memiliki kemampuan mengoperasikan aplikasi Komputer Office;
13. Belum menikah (dibuktikan dengan keterangan yang sah dari pejabat yang
berwenang) dan sanggup untuk tidak menikah selama 1 tahun sejak diangkat sebagai
Pegawai Tetap Pegadaian dan selama menjalani program On the Job Training;
14. Sehat Jasmani, Rohani, Bebas dari Penggunaan Narkoba dan Obat Psikotropika,serta
tidak Buta Warna.
B. PERSYARATAN ADMINISTRATIF dan CARA MELAMAR :
1. Pelamar membuat surat lamaran disertai Riwayat Hidup yang ditujukan ke Direktur
Utama Pegadaian c.q Pemimpin Wilayah Pegadaian Jakarta I di Jakarta atau
Pemimpin Wilayah Pegadaian Bandung di Bandung atau Pemimpin Wilayah
Pegadaian Semarang di Semarang atau Pemimpin Wilayah Pegadaian Surabaya di
Surabaya atau Pemimpin Wilayah Pegadaian Denpasar di Denpasar atau Pemimpin
Wilayah Pegadaian Balikpapan di Balikpapan atau Pemimpin Wilayah Pegadaian
Makassar di Makassar atau Pemimpin Wilayah Pegadaian Manado di Manado (sesuai
tempat tinggal dan domisili pelamar);
2. Pas foto terbaru ukuran 4 X 6 sebanyak 3 lembar dan ukuran postcard seluruh badan
sebanyak 2 lembar;
3. Foto Copy KTP yang masih berlaku sebanyak 1 lembar;
4. Foto Copy Akte Kelahiran / Surat Keterangan Lahir sebanyak 1 lembar;
5. Foto Copy Ijasah yang dilegalisir (untuk PTS dilegalisir oleh Kopertis) dengan tanggal legalisir 1 Januari 2010 atau setelahnya (Surat Keterangan Lulus tidak
diperbolehkan / tidak memenuhi persyaratan);
6. Foto Copy Transkrip Nilai Akademik yang dilegalisir (untuk PTS dilegalisir oleh
Kopertis) dengan tanggal legalisir 1 Januari 2010 atau setelahnya;
7. Foto Copy sertifikat keterampilan computer dan/atau prestasi di bidang olahraga, seni budaya yang dimiliki (preferable);
8. Referensi/surat pengalaman kerja (preferable yang sesuai dengan bidang bisnis
Pegadaian);
9. Asli Surat Keterangan Belum Menikah (minimal dari Kelurahan setempat);
10. Asli Surat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian yang masih
berlaku atau fotokopi yang telah dilegalisir dan masih berlaku;
11. Membuat surat pernyataan bermaterai Rp.6.000,- dilampirkan pada berkas lamaran
(format surat pernyataan dapat di- copy dari halaman terakhir pengumuman ini),
yang menyatakan :
Bersedia mematuhi seluruh ketentuan rekrutmen. Apabila setelah dinyatakan lulus
dalam keseluruhan tahapan seleksi ternyata terbukti memberikan keterangan
yang tidak benar atau tidak sesuai dengan persyaratan administrasi yang
ditentukan oleh Pegadaian, maka bersedia untuk dibatalkan kelulusannya sebagai
Pegawai Tetap Pegadaian dan bersedia diproses sesuai ketentuan hukum yang
berlaku;
Bersedia untuk tidak menikah selama 1 tahun sejak diangkat sebagai Pegawai
Tetap Pegadaian dan selama menjalani program On the Job Training;
Bersedia ditempatkan di seluruh Wilayah Republik Indonesia;
Bersedia diterima sebagai Pegawai Tetap pada pangkat/grade sesuai dengan
ketentuan kualifikasi yang ditetapkan Pegadaian;
Bersedia tunduk dengan aturan dan ketentuan yang berlaku di Pegadaian;
Bersedia mengganti biaya yang telah dikeluarkan selama proses seleksi apabila
pelamar telah dinyatakan lulus seleksi tahap akhir dan mengundurkan diri secara
sepihak;
Bersedia berangkat menuju tempat penempatan On The Job Training dengan
biaya sendiri;
Bersedia menanggung segala biaya transportasi dan akomodasi selama proses
seleksi dari tempat tinggal (domisili) peserta/pelamar ke tempat lokasi seleksi.
12. Berkas lamaran lengkap dengan lampiran dimasukkan dalam amplop coklat dan
dikirimkan melalui PO.BOX yang dituju paling lambat sudah diterima di PO.BOX pada
tanggal 05 Januari 2011;
13. Hanya pelamar yang memenuhi syarat serta lengkap yang
dipanggil/diumumkan untuk mengikuti seleksi tahap selanjutnya;
14. Seluruh berkas lamaran yang masuk menjadi milik Pegadaian dan tidak dapat
ditarik/diambil kembali dengan alasan apapun;
15. Pelamar yang pernah mengirimkan lamaran sebelum adanya pengumuman
rekrut ini apabila masih berminat, agar mengajukan lamaran kembali
sesuai persyaratan dan ketentuan dalam rekrutmen ini,
16. Pelamar agar mengirimkan 1 (satu) berkas lamaran saja ke PO.BOX yang telah
ditentukan;
17. Tahapan proses seleksi penting untuk diperhatikan oleh para pelamar :
a. Penerimaan lamaran melalui PO.BOX dibuka sejak dimuatnya pengumuman di
website www.pegadaian.co.id dan media massa yang ditentukan hingga
paling lambat sudah diterima di PO.BOX Tanggal 05 Januari 2011;
b. Pengumuman pelamar yang lulus seleksi administratif untuk berhak mengikuti
seleksi wawancara Tanggal 14 Januari 2011 di www.pegadaian.co.id ;
c. Seleksi Wawancara Tanggal 17 – 18 Januari 2011;
d. Pengumuman seleksi wawancara Tanggal 20 Januari 2011;
e. Seleksi tertulis General Aptitude Test (GAT) dan Bahasa Inggris
Tanggal 22 Januari 2011, hasil test langsung dievaluasi dengan menggunakan
komputer dan diumumkan pada sore/malam harinya melalui website
www.pegadaian.co.id;
f. Seleksi Psikotes Tanggal 24 Januari 2011 bagi yang dinyatakan lulus seleksi
tertulis;
g. Lokasi tempat tes Wawancara, Aptitude Test (GAT), Bahasa Inggris dan
Psikotest untuk :
1. Kantor Wilayah Pegadaian Jakarta di Jakarta
2. Kantor Wilayah Pegadaian Surabaya di Surabaya
3. Kantor Wilayah Pegadaian Denpasar di Denpasar dan Mataram
4. Kantor Wilayah Pegadaian Makassar di Makassar dan Ambon
5. Kantor Wilayah Pegadaian Semarang di Semarang
6. Kantor Wilayah Pegadaian Bandung di Bandung
7. Kantor Wilayah Pegadaian Balikpapan di Balikpapan
8. Kantor Wilayah Pegadaian Manado di Palu dan Jayapura
h. Alamat tujuan lamaran disesuaikan dengan propinsi tempat tinggal dan domisili
peserta; (Peserta/pelamar wajib mencantumkan lokasi yang diinginkan
sesuai lokasi tempat tes (butir 17.g) pada sudut kanan atas amplop
lamaran )
i. Pengumuman peserta lulus psikotes Tanggal 11 Pebruari 2011;
j. Tes kesehatan dilaksanakan oleh Dokter/Rumah Sakit/Lembaga kesehatan yang
ditunjuk oleh Pegadaian dan pelaksanaannya pada Tanggal 14 – 15 Pebruari
2011;
k. Pengumuman peserta lulus tes kesehatan Tanggal 25 Pebruari 2011;
l. Peserta yang dinyatakan lulus tes kesehatan wajib melakukan registrasi ulang
pada tanggal 28 Pebruari 2011;
m. Peserta lulus tes kesehatan selanjutnya mengikuti Tahapan On The Job
Training (OJT) yang meliputi Induksi, Diklat Penaksir Muda dan Praktik Kerja di
Kantor Cabang yang ditunjuk Pegadaian;
n. Induksi dilaksanakan Tanggal 01 Maret – 04 Maret 2011;
o. Praktik Kerja di Kantor Cabang dilaksanakan 07 Maret – 25 Juni 2011;
p. Diklat Penaksir Muda direncanakan dilaksanakan bertahap di tengah masa Praktik
Kerja, yaitu diperkirakan mulai 21 Maret 2011 (per angkatan + selama 5
minggu);
q. Selesai Diklat Penaksir Muda kembali ke tempat Praktik Kerja di Kantor Cabang
sambil menunggu kelulusan dan penetapan;
r. Peserta yang lulus On The Job Training diangkat sebagai Pegawai Tetap terhitung
mulai tanggal 1 Juli 2011.
Alamat lamaran agar ditujukan Kepada Yth. Direktur Utama Pegadaian c.q.
sesuai dengan lokasi yang dipilih yaitu :
1. Pemimpin Wilayah Pegadaian Jakarta I, PO BOX 42324 JAKARTA
10000.
2. Pemimpin Wilayah Pegadaian Surabaya, PO BOX 1330 SB 60013
SURABAYA.
3. Pemimpin Wilayah Pegadaian Denpasar, PO BOX 3129 DENPASAR
80000.
4. Pemimpin Wilayah Pegadaian Makassar, PO BOX 1000 MAKASSAR.
5. Pemimpin Wilayah Pegadaian Semarang; PO BOX 1344 SEMARANG.
6. Pemimpin Wilayah Pegadaian Bandung; PO BOX 1000 BANDUNG.
7. Pemimpin Wilayah Pegadaian Balikpapan; PO BOX 720 BALIKPAPAN.
8. Pemimpin Wilayah Pegadaian Manado, PO.BOX 6000 MANADO.
Keputusan kelulusan bersifat final dan mutlak tidak dapat diganggu gugat, serta tidak
diadakan surat menyurat;
Peserta yang dinyatakan lulus sebagai Pegawai Tetap wajib menandatangani
perjanjian ikatan dinas.
Info lengkap di http://www.pegadaian.co.id
Selamat Datang dan Terimakasih Anda Telah mengunjungi Wied's Blog
Suatu ketika ada seorang sebut saja dengan si Fulan akan dipanggil di suatu pengadilan, si Fulan mendadak kaget terkait dengan apa gerangan pemanggilan dari pengadilan tersebut. Si Fulan cari-cari informasi ternyata dia dipanggil ke pengadilan karena terkait dengan perbuatan-perbuatan di masa lalunya, si Fulan sedikit kaget, cemas, bingung dan timbul bermacam-macam perasaan, selain itu si Fulan selama ini belum pernah berurusan dengan pengadilan.
Tiba-tiba si Fulan mengingat-ingat siapa gerangan yang kira-kira bisa membantunya di lembaga pengadilan itu, si Fulan ingat ada 3 kriteria sahabatnya yaitu :
1. Sahabat yang dianggap sebagai Sabahat Istimewa
2. Sahabat yang dianggap sebagai Sahabat biasa-biasa saja
3. Sahabat yang dianggap sebagai Sahabat yang diacuhkan.
Pertama, dengan perasaan yakin dan mantap hatinya si Fulan menemui sahabat Istimewa tersebut, Si Fulan mengatakan ‘Wahai sahabat engkau adalah sahabatku yang aku anggap istimewa, maukah engkau menemaniku dan membelaku di pengadilan?’ namun diluar dugaan bahwa sabahat istimewa tersebut mengatakan “Maaf si Fulan, meskipun aku engkau anggap sebagai sahabat istimewamu namun saya tidak bisa menemanimu bahkan untuk membelamu di pengadilan karena saya merasa tidak memiliki kompetensi dalam hokum dan pembelaan di pengadilan, maka cari saja temanmu yang lain”
Kedua, Si Fulan akhirnya kembali dan bermaksud untuk menemui sahabat yang dianggap biasa-biasa, setelah ketemu dengan sahabat yang biasa-biasa dan mengutarakan maksud kedatangannya, sahabat yang biasa-biasa tadi mengatakan “Wahai Fulan, kalo masalah pengadilan saya bukan ahlinya namun saya hanya bisa mengantarmu sampai depan ruang pengadilan namun selanjutnya saya tidak bisa menemanimu apalagi membelamu”, si Fulan menjawab ‘Baiklah kalo begitu, terimakasih sababatku’
Ketiga, kemudian si Fulan menemui sahabat yang selama ini diacuhkannya, begitu bertemu dengan sahabat yang selama Ia acuhkannya si Fulan menyampaikan maksudnya, dan alangkah terkejutnya dan sungguh diluar dugaan bahwa Sahabat yang selama ini diacuhkannya ternyata menjawab “Wahai si Fulan, “Saya sanggup menemanimu di pengadilan dan Sayalah yang akan menjadi pembelamu”, begitu mengejutkan jawaban itu, si Fulan begitu tertegun bahwa sababat yang selama ini diacuhkan ternyata akan tampil untuk membelanya, sungguh hal yang luar biasa.
Dari uraian diatas, kemudian kita semua akan timbul pertanyaan dan bertanya-tanya, “ Siapakah sahabat-sababat itu ?”
Ternyata sahabat-sahabat itu adalah :
1. Sahabat yang dianggap istimewa adalah Harta yang kita miliki
2. Sahabat yang dianggap biasa-biasa saja adalah Keluarga kita
3. Sedangkan Sahabat yang diacuhkan adalah Amal Kebaikan kita
Pembaca yang budiman, tentunya masih ingat tentang hadits HR. Bukhari, Muslim melalui Anas bin Malik r.a
Rasulullah Saw bersabda: ‘Tiga perkara yang akan mengikuti mayat dan dua darinya akan pulang. Hanya satu saja yang akan bersamanya dalam kubur.Perkara tersebut ialah Kaum kerabat, Harta benda dan Amalnya. Semua kaum kerabat dan harta bendanya akan pulang maka yang kekal bersamanya ialah amalnya’.
Wa Allahu a'lam bishowab
Disuatu saat ketika saya mengantar les renang anak saya, anak saya yang kelas 4 SD bertanya “Pak kapan sih Bapak pindah ke Cirebon?” , ketika itu pula istriku langsung melihat ke wajahku, suasana menjadi hening sejenak, aku berusaha bernafas dengan tenang lalu beberapa saat kemudian aku jawab “Nak, pertanyaanmu itu yang Bapak tidak bisa jawab”. Setelah itu, aku coba alihkan perhatiannya dengan menyuruhnya kembali untuk latihan renang. Disaat-saat itulah saya berdiskusi dengan istriku tentang pertimbangan karir pekerjaan masing-masing, tentang perkembangan pendidikan anak, asas manfaat dan mudharatnya, dan lain-lain. Memang resiko dua dapur harus begitu, namun ada satu komitmen yang menjadikan selalu terjaga keutuhan rumah tangga yaitu menjaga komitmen, kuatnya iman dan komunikasi. Dari ketiga aspek itulah barangkali hasil diskusi saat itu.
Dilain kesempatan saat jalan-jalan dengan anak saya, anak saya minta dibelikan sesuatu, permintaannya begitu menggebu-gebu, saya tahu karena teman-teman di sekolahnya telah memiliki barang tersebut makanya anak saya begitu menggebunya, dan sebenarnya saya maklum karena masa anak-anak jika melihat temannya punya suatu barang maka cenderung akan ikut-ikutan atau cenderung mengikuti tren yang sedang in saat itu, namun tanpa berfikir panjang saya jawab bapak belum bisa penuhi keinginanmu Nak, barangkali hal itu akan berakibat anak saya akan ngambeg tapi saya sudah siap akan resiko itu dan batin saya bahwa barang tersebut belum terlalu penting untuk saat ini, Ikut-ikutan dengan trend an cenderung tidak punya karakter sendiri serta tidak bersifat fungsional (arti kegunaan dari barang tersebut) serta tanpa mengetahui teknologi yang ada didalam barang tentunya akan menjadi mubazir belaka. Alasan tersebut yang menjadikan saya masih kekeh untuk tidak mengabulkan permintaan anak saya, barangkali secara kemampuan atau hanya ingin sekedar menyenangkan anak bisa, namun dampak dan efek pembelajaran tetap harus dipertimbangkan, selain tu masih banyak hal-hal lain yang lebih urgen yang hampir dapat dipenuhi misalnya perlengkapan sekolah adalah hal yang utama.
Mengingat suasana jalan-jalan pagi dipinggir laut dengan pemandangan matahari terbit yang indah dan disebaliknya ada pemandangan gunung Ciremai, angin berhembus sepoi-sepoi, saya justru memberikan nasihat kepada anak saya. Nak, kamu ngak usah minta yang macam-macam, tunjukkan kepada bapak dan Ibumu bahwa kamu punya kemampuan yang baik dan positif, tunjukkan prestasi di sekolahmu yang baik niscaya akan Bapak penuhi keiinginanmu. Kita punya tugas sendiri-sendiri, Bapak punya tugas memberikan nafkah kepada Ibumu dan dirimu, Ibu juga demikian punya tugas mendidikmu, demikian juga kamu punya tugas sendiri. Kau mengerti akan tugasmu anakku? Bapak minta hanya dua tugasmu dua saat ini yaitu :
1. Tugasmu adalah belajar. Belajar dalam hal apapun, belajar yang baik-baik ilmu di dunia ini dan belajarlah ilmu agama dan melaksanakannya untukbekal hidupmu kelak. Jika bapak menyuruhmu belajar bukan semata-mata untuk kepentingan Bapak Ibumu, tapi untuk kepentingan dirimu sendiri. Bapak tahu saat ini kamu kurang begitu faham tapi Bapak yakin suatu saat nanti kamu akan tahu arti dan kegunaan nasihat Bapak ini. Belajarlah anakku.
2. Tugas berikutnya adalah kamu harus tumbuh dan berkembang, makan yang cukup, atur waktumu dengan baik untuk tumbuh dan berkembang agar waktu yang selalu terus berjalan ini, kamu mendapatkan sesuatu yang berharga untuk bekal hidupmu. Seiring dengan perkembangan badanmu mudah-mudahan dapat diikuti juga perkembangan pikiranmu agar dapat selalu jernih dalam menyikapi hidup ini. Berkembanglah secara positif anakku, Insya Allah, Allah SWT akan selalu melindungimu.
Saat engkau akan tumbuh dewasa nanti tugasmu akan berbeda, namun dalam usiamu saat ini, jaga nasihat Bapakmu ini dan ingat akan dua tugasmu itu yaitu Belajar dan Tumbuh Berkembang. Mudah-mudahan bermanfaat anakku.
Pernahkan anda bertemu dengan orang yang sangat ambisius dalam segala hal, Dia merasa memiliki kemampuan super dan bisa melakukan hal-hal apapun, Dia merasa super diantara yang lain. Bisa jadi sangking merasa supernya mengakibatkan melihat orang lain menjadi rendah, tidak berdaya dan semua bisa diatasi, dan Dia mendapatkan pengakuan-pengakuan kehebatan dari orang lain.
Sebenarnya hampir semua manusia di dunia ini memiliki motivasi / rasa super, hanya bagaimana cara memanage motivasi/rasa yang dia miliki itu yang menyebabkan seseorang memiliki tingkah laku dan sikap yang berbeda, selain daripada itu hal yang mempengaruhi motivasi adalah lingkungan sekitar.
Kemudian apa kaitannya antara manusia super dengan motivasi? Karena motivasi adalah sesuatu yang hal yang mentrigger atau memicu seseorang melakukan hal dan bersikap super diantara yang lain. Motivasi akan tujuan tertentu adalah merupakan alasan kuat seseorang mencurahkan seluruh kekuatan untuk dapat mewujudkan hasratnya.
Seseorang yang memiliki jiwa sangat super itu menyebabkan dia ingin mengkondisikan orang lain agar mengapresiasi apa yang telah dia capai, baik hasil dari pekerjaanya atau seseorang itu hanya ingin sekedar jabatannya dan setelah mendapatkan jabatan itu kemudian dia sudah puas. Sangat ironis sekali apabila seorang manusia yang merasa super itu hanya ingin diapresiasi karena dia telah mencapai suatu jabatan yang sangat dia idam-idamkan kemudian dia menyia-nyiakan jabatannya itu lalu tidak dapat berbuat apa-apa. Hampir dapat dipasti jika hanya ingin mencapai suatu jabatan tanpa diiringi kemampuan yang nyata hasilnya nanti tidak akan baik. Mengapa demikian : meskipun sifat manusia adalah tidak pernah puas dengan diibaratkan apabila manusia itu diberikan emas satu gunung maka akan minta tambahan emas satu gunung lagi, sudah dapat emas dua gunung akan ternyata masih kurang dan minta tambah satu gunung lagi dan seterusnya. Namun sebagai manusia yang karuniai akal untuk berfikir tentunya kita harus belajar tentang rasa syukur terhadap apa yang telah dianugerahkan oleh Sang Pencipta, harusnya kita harus belajar dari tingkatan kepuasan yaitu apabila tingkat kepuasan itu sudah berlebih maka justru akan mengurangi dari rasa puas itu sendiri, tidak pernah belajar akan arti pentingnya sebuah amanah yaitu bahwa manusia dalam mengemban tugas adalah merupakan sebuah tanggungjawab sehingga harus dijalankan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Jika melihat disekeliling kita, terdapat orang yang merasa menjadi manusia super dan berambisi untuk suatu jabatan tertentu dan ternyata kesampaian kemudian dia mengumumkan kepada khalayak bahwa dia akan mampu mengemban tugas tersebut maka komentar penulis adalah biarkanlah dia merasa puas dengan pujian-pujian itu, biarkan rasa puas itu terpuaskan tapi kedepan kita lihat saja hasilnya, apakah dia bisa membuktikan dan mempertanggungjawabkannya.
Barangkali kata-kata ini sebagai bahan introspeksi bagi penulis, dan berikut ini adalah kutipan dari rekan saya dan keluar dari seorang ustadz “Biarkan dia dengan puji-pujian manusia asalkan kita yang akan mendapat pujian dari Allah SWT”, selain itu agar penulis mampu membaca dan memahami dari hal-hal yang ada disekeliling serta semua yang ada di dunia ini agar tetap berimbang, agar kita tidak bersikap selalu kurang juga tidak selalu bersikap berlebih. Mohon maaf dan Wa allahu’alam bishowab
Kemudian apa kaitannya antara manusia super dengan motivasi? Karena motivasi adalah sesuatu yang hal yang mentrigger atau memicu seseorang melakukan hal dan bersikap super diantara yang lain. Motivasi akan tujuan tertentu adalah merupakan alasan kuat seseorang mencurahkan seluruh kekuatan untuk dapat mewujudkan hasratnya.
Seseorang yang memiliki jiwa sangat super itu menyebabkan dia ingin mengkondisikan orang lain agar mengapresiasi apa yang telah dia capai, baik hasil dari pekerjaanya atau seseorang itu hanya ingin sekedar jabatannya dan setelah mendapatkan jabatan itu kemudian dia sudah puas. Sangat ironis sekali apabila seorang manusia yang merasa super itu hanya ingin diapresiasi karena dia telah mencapai suatu jabatan yang sangat dia idam-idamkan kemudian dia menyia-nyiakan jabatannya itu lalu tidak dapat berbuat apa-apa. Hampir dapat dipasti jika hanya ingin mencapai suatu jabatan tanpa diiringi kemampuan yang nyata hasilnya nanti tidak akan baik. Mengapa demikian : meskipun sifat manusia adalah tidak pernah puas dengan diibaratkan apabila manusia itu diberikan emas satu gunung maka akan minta tambahan emas satu gunung lagi, sudah dapat emas dua gunung akan ternyata masih kurang dan minta tambah satu gunung lagi dan seterusnya. Namun sebagai manusia yang karuniai akal untuk berfikir tentunya kita harus belajar tentang rasa syukur terhadap apa yang telah dianugerahkan oleh Sang Pencipta, harusnya kita harus belajar dari tingkatan kepuasan yaitu apabila tingkat kepuasan itu sudah berlebih maka justru akan mengurangi dari rasa puas itu sendiri, tidak pernah belajar akan arti pentingnya sebuah amanah yaitu bahwa manusia dalam mengemban tugas adalah merupakan sebuah tanggungjawab sehingga harus dijalankan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Jika melihat disekeliling kita, terdapat orang yang merasa menjadi manusia super dan berambisi untuk suatu jabatan tertentu dan ternyata kesampaian kemudian dia mengumumkan kepada khalayak bahwa dia akan mampu mengemban tugas tersebut maka komentar penulis adalah biarkanlah dia merasa puas dengan pujian-pujian itu, biarkan rasa puas itu terpuaskan tapi kedepan kita lihat saja hasilnya, apakah dia bisa membuktikan dan mempertanggungjawabkannya.
Barangkali kata-kata ini sebagai bahan introspeksi bagi penulis, dan berikut ini adalah kutipan dari rekan saya dan keluar dari seorang ustadz “Biarkan dia dengan puji-pujian manusia asalkan kita yang akan mendapat pujian dari Allah SWT”, selain itu agar penulis mampu membaca dan memahami dari hal-hal yang ada disekeliling serta semua yang ada di dunia ini agar tetap berimbang, agar kita tidak bersikap selalu kurang juga tidak selalu bersikap berlebih. Mohon maaf dan Wa allahu’alam bishowab
Pernahkah anda memiliki Bos yang susah untuk diajak diskusi, atau Bos yang tidak pernah mengajak diskusi anak buahnya, untuk penyelesaian masalah atau tidak pernah melakukan pembinaan dan masukan pengetahuan kepada anak buahnya?
Barangkali tulisan ini akan dapat sedikit memberikan masukan dan mudah-mudahan dapat merubah pola pikir yang introvert tersebut agar dapat lebih terbuka (dalam batas tertentu) berdasarkan etika dan kesopanan yang berlaku mau memberikan pengetahuan kepada orang lain.
Dalam sebuah diskusi tentang haruskah kita berbagi pengetahuan kepada sesama, ternyata ada dua pendekatan :
1. Tidak semua pengetahuan itu dibagi karena ada hal hal yang special atau khusus sehingga kita tidak boleh berbagi terhadap seluruh pengetahuan kita. Hal ini dilakukan untuk menghargai kreatifitas dan inovasi seseorang contohnya : semacam resep masakan, sehingga semua dijadikan hak paten dan dapat menghasilkan keuntungan atas hak patenBarangkali tulisan ini akan dapat sedikit memberikan masukan dan mudah-mudahan dapat merubah pola pikir yang introvert tersebut agar dapat lebih terbuka (dalam batas tertentu) berdasarkan etika dan kesopanan yang berlaku mau memberikan pengetahuan kepada orang lain.
Dalam sebuah diskusi tentang haruskah kita berbagi pengetahuan kepada sesama, ternyata ada dua pendekatan :
2. Semua pengetahuan harus dibagi kepada sesama.
Untuk point satu barangkali sudah dilakukan dalam banyak hal misalnya hak cipta dan hak paten atau hak atas kekayaan intelektual seseorang. Sedangkan penulis akan menyampaikan penjelasan pada point dua tersebut diatas. Mengapa sih kita harus berbagi pengetahuan kepada sesama, setidaknya terdapat beberapa alasan kita harus berbagi pengetahuan :
- Pertama, Pengetahuan adalah hal yang telah diberikan oleh Allah SWT, sehingga karena yang memberikan pengetahuan adalah Sang Pencipta maka betapa banyaknya pengetahuan di dunia ini. Sangking betapa luasnya pengetahuan Sang Pencipta itu, diibaratkan ‘jika pohon-pohon di dunia ini dijadikan penanya dan lautan dijadikan tintanya, maka tidak akan habis untuk menuliskan pengetahuan Allah SWT’. Dalam hal ini ternyata masih banyak pengetahuan yang ada didunia ini dan betapa banyaknya pengetahuan yang masih harus kita pelajari di dunia ini, bahkan sampai akhir hayat kita jika mau menggali pengetahuan maka tidak akan pernah selesai.
- Kedua, Setiap manusia diciptakan di dunia ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Penulis yakin bahwa setiap manusia atau setiap individu pasti memiliki kelebihan sekalipun dia hanya seorang cleaning service, hanya dia mampu atau tidak mengolah kelebihannya tersebut. Jika kita dianugerahi kelebihan dan memiliki kelebihan bersikap tidak mau memberikan pengetahuan tentang kelebihan yang dimilikinya tersebut dapat diartikan bahwa orang tersebut menghambat orang lain untuk berkembang atau mengembangkan pengetahuan. Hal itu tentunya sesuai dengan ketentuan hukum, etika dan norma yang berlaku di negara ini.
- Ketiga, Kita diciptakan di dunia ini adalah sebagai makhluk social, sehingga sebagai makhluk social mau tidak mau kita harus berhubungan dengan orang lain. Adakah manusia di dunia ini dari lahihr sampai meninggal tidak butuh orang lain? Dalam menjalin hubungan atau berinteraksi dengan orang lain tersebut tentunya tujuannya adalah demi kebaikan bersama. Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain?
- Keempat, Jika tidak berbagi pengetahuan kita akan menjadi orang yang celaka, mengapa celaka ? ungkapan berikut adalah ilustrasinya yaitu ‘hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, jika hari ini sama dengan hari kemarin termasuk orang yang rugi, jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka kita tergolong orang yang rugi, dan jika hari esok lebih buruk dari hari ini maka kita termasuk orang yang celaka (naudubillahi min dzalik). Terus apa hubungannya dengan berbagi dan celaka? Jika tidak berbagi kepada orang lain maka besar kemungkinan kita tidak akan pernah belajar lagi, namun jika berbagi pengetahuan maka secara tidak sadar apa yang telah kita bagikan kepada orang lain akan memacu kita atau mentrigger kita berusaha kearah yang lebih baik lagi dan pasti kita termotivasi menggali pengetahuan yang lebih lagi. Jika tidak mau selalu update pengetahuan hampir dapat dipastikan hari esok tidak lebih baik dari hari ini dan itulah termasuk orang yang celaka
Demikian, tulisan yang singkat ini mudah-mudahan bermanfaat, bukan bermaksud untuk menyinggung orang lain namun demi kemajuan kita bersama, mohon maaf dan terimakasih.
-Wallohua'lam bishowab-
-Wallohua'lam bishowab-
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya. Barangkali begitulah doktrin selama ini yang didengung-dengungkan para nasionalis. Dibalik benar dan salahnya akan hal itu ada beberapa hal yang dapat diambil hikmah dari ungkapan tersebut.
Abad berganti abad, masa berganti masa, ternyata kita dapat sikapi bahwa apa yang kita rasakan dan kita nikmati selama ini tentunya ada aktivitas atau terdapat peradaban jaman sebelum kita lahir. Rangkaian perjalanan dari masa ke masa tersebut membuat dinamika dan perubahan secara terus menerus di dunia ini bahkan perubahan akan terus terjadi sampai akhir jaman.
Kondisi apapun yang kita nikmati di hari ini pasti ada hal-hal yang men-trigger atau pemicu dari masa lalu atau kemarin-kemarin yang menyebabkan hari ini terjadi seperti saat sekarang ini. Dan apa yang kita lakukan saat sekarang ini akan mempengaruhi hari besok-besok. Rumah yang kita huni saat ini, makanan yang kita makan, pakaian yang kita pakai saat ini, dll ternyata pada sebelumnya sudah ada suatu proses sehingga tercipta sehingga kita dapat memakai atau menikmatinya, jika hal hal yang lalu itu melewati proses yang buruk maka apa yang kita rasakan menjadi buruk pula. Sebaliknya apabila proses yang dilakukan sebelumnya adalah baik maka apa yang kita rasakan akan dapat dinikmati saat ini akan menjadi baik pula.
Keterkaitan dari masa ke masa tersebut akan menimbulkan akumulasi permasalahan akibat tindakan dari pendahulu-pendahulu kita. Ibarat membuat sebuah rumah atau bangunan maka pembangunan dari awal hingga akhir harus selalu sinkron sehingga pasti ada keterkaitan secara terus-menerus dan setelah bangunan dianggap selesai maka fungsi dari bangunan ini akan membuat keterikatan dan membentuk kebiasaan kita di dalam ruang bangunan tersebut. Bangunan akan rusak jika tidak dirawat, bangunan akan awet jika dirawat dengan benar. Kualitas bangunan juga akan mempengaruhi apa yang kita rasakan.
Sebenarnya pesan apa yang ingin penulis sampaikan ini dari paparan diatas ?
Ternyata ibarat sebuah bangunan, dalam hidup kita sekarang ini apa yang kita lakukan merupakan perumpanaan kita sedang membangun sebuah gedung yang tinggi, kita semua adalah pelaku pembangunan gedung yang tinggi itu, komponen bangunan yang sangat mempengaruhi adalah bahwa ternyata ‘ibarat meletakkan batu yang ke-1000, ternyata telah ada pendahulu-pendahulu kita yang pernah meletakkan batu ke-1 s.d. k3-999 sehingga jatah kita hidup ini adalah meletakkan batu yang ke-1000, dimana dimana kita meletakkan batu yang ke-1000 itu terkadang kita tidak bisa mutlak memilih mau diletakkan di depan, di belakang, samping kanan atau samping kiri. Setelah kita meletakkan batu yang ke-1000 saat ini maka pasti aka nada batu yang ke 1001, 1002, 1003, dan seterusnya, siapa dia barangkali anak turun kita.
Sebagai upaya membangun kesadaran itu dalam kontek ‘ibarat meletakkan batu ke-1000’ maka kita harus memiliki komitmen :
1. Bahwa apa yang kita letakkan batu yang ke 1000 ini karena telah ada yang membangun batu-batu sebelumnya sehingga kita harus mengapresiasi secara positif kepada pendahulu-pendahulu kita. Dalam hal ini kita harus mendoakan dan berterimakasih pada orangtua kita.
2.Dalam meletakkan batu tersebut baik sebelumnya maupun sesudahnya maka kita harus saling menguatkan serta saling mengkokohkan. Jika tidak ada prinsip saling menguatkan maka bangunan akan rapuh dan mudah rusak.
3.Kita harus sadari bahwa apa yang kita lakukan akan mempengaruhi anak cucu turunan kita sehingga kita harus dapat memberikan yang terbaik dan perbuatan kita jangan sampai menyengsarakan generasi sesudah kita.
Terimakasih dan mohon maaf.
Langganan:
Postingan (Atom)