Berbuat Sekecilnya daripada Tidak Berbuat


Memang nikmat hidup di Negara merdeka seperti di Indonesia, bagaimana tidak?

Minggu 18 Januari 2008 saya mengawali pagi hari dengan bangun padi jam 04.30 wib, kemudian saya ambil air wudhu dan pergi ke Masjid untuk sholat subuh, kebetulan letaknya disamping persis meskipun dekat karena hujan deras maka saya pakai payung, pulang dari Masjid saya baru mandi dan berkemas untuk kembali ke Jakarta karena pukul 10.30 wib saya mendapat undangan untuk reuni teman kuliah di Jurangmangu sekaligus membahas terbentuknya APPI (asosiasi profesi penaksir Indonesia).

Setelah mandi saya sarapan pagi, dan kemudian saya bangunkan anak-anakbegitu mereka bangun mungkin anak saya agak heran mengingat hari Minggu biasanya saya kembali ke Jakarta sore namun anak-anakku sedikit tercengang, lho … Bapak kembali ke Jakarta sekarang? Iya, jawabku. Mengingat hujan dan istri yang bertugas di RS Pertamina Cirebon masuk shift malam sehingga belum pulang dan tidak ada yang mengantar maka pembatu saya mencarikan becak, selang sebentar becak datang dan salam dari anak saya ‘assalamu’alaikum dan hati-hati ya Pak’ begitulah sapaan anakku yang diiringi hujan untuk menghantarku ke stasiun, kereta Argojati yang aku tumpangi berangkat tepat pukul 05.45 wib dan sampai di Jakarta jam 08.55 wib saya langsung menuju kos dan berganti baju kemudian berangkat bersama Samsuri teman satu kos ke kantor untuk berkumpul bersama teman-teman yang lain. Singkat cerita pertemuan di Cibubur pun berjalan dengan lancar untuk bertemu dengan teman-teman sesame alumnus Kampus Ali Wardhana (STAN Prodip spesialisasi Pegadaian) dari angkatan 94,95 dan 96, acara dihadiri sekitar 40 orang di dimulai jam 11.00 dan berakhir pukul 13.30 dan menghasilkan beberapa kesepakatan. Info pertemuan di Pondok Lesehan Cibubur dapat di akses di http://prodippegadaian.blogspot.com

Selesai pertemuan kami kembali ke Kantor di Jl. Senen Raya 36 Jakarta mengingat perjalanan di jalan tol lancar maka dari Cibubur ke Senen ditemput kira-kira 45 menit saja atau kurang dari 1 jam. Setelah sampai saya bersama Mas Samsuri pergi ke Rawamangun untuk mencari T shirt dan oleh-oleh buat keluarga Mas Samsuri (mengingat beliau tidak pulang ke Karanganyar dengan tujuan mengikuti acara di Cibubur tadi – #biasanya Sabtu Minggu atau liburan hampir pasti menengok keluarganya di Karanganyar Solo). Sampai Rawamangun temen saya Encis nelpon…. E… ternyata ada temen saya pindahan dari Balikpapan (Pak Gede pindah ke Jakarta menjadi Manajer Keuangan sudah dating ke Kantor). Saya dan Pak Samsuripun segera menyelesaikan belanja kaos beratribut PKS dan Palestina. Sampai di Kantor langsung sholat ashar dan saya pun menemani Pak Gede untuk cari kos dan survey ke calon rumah dinas Pak Gede dan survey calon Kantor istri Pak Gede di Badan POM. Kami sempat mampir ke Teman di Jl. Pramuka Jakpus. Saya maghrib di rumah teman dan akhirnya balik ke Kantor.

Itulah sedikit kegiatan diri saya dari bangun pagi hingga petang. Saya sadar sekali bahwa hidup di Negara merdeka seperti di Indonesia sangatlah menyenangkan, bahkan sering-sering banyak nikmat yang kita terima kadang kita lupakan. Dari pagi hingga petang saya masih dapat merencanakan segala sesuatu tanpa hambatan. Saya sempat berpikir di malam harinya begitu penuh aktifitas ini pagi saya masih di Cirebon, siang di Cibubur dan Sore sudah berlalu lalang di Jakarta Pusat, padahal jarak dari Cirebon, Cibubur, Jakarta Pusat tidaklah dekat, namun saya dapat menjalaninya dengan lancar. Kemudian saya teringat tulisan di Majalah sabili yang barusan saya di Kereta, pikiran ini Saya bawa ke Negeri Palestina yang saat ini sedang dilanda gejolak perang.

  • Andai kata saat ini saya di Palestina tentu saya tidak bisa sarapan di pagi hari karena masih panikuntuk menghindar dari ancaman bom dan senjata api.
  • Seandainya saya saat ini di Palestina tentunya saya tidak bisa naik becak di jalanan dan naik kereta sambil membaca majalah dengan tenang.
  • Seandainya saya di Palestina saat ini tentunya saya tidak bisa berkumpul dan bereuni dengan teman-teman saya.
  • Andai kata saat ini di Palestina saya tidak bisa mondar mandir sesukanya.
Memang saat ini saya tidak bisa berbuat banyak untuk Palestina, barangkali hanya doa dan mengutuk serangan Israel ke Palestina. Para syahidin telah banyak berguguran namun tidak ada tanda-tanda Israel menghentikan serangan, genjatan senjata selama seminggu juga bukan jaminan untuk menghentikan perang tersebut.

Sekali lagi Saya dengan tegas menyatakan diri mengutuk serang Israel ke Palestina, memang saya tidak dapat berbuat lebih banyak tapi berbuat sekecilnya harus dilakukan minimal melawan dengan hati (meskipun hal itu adalah selemah-lemahnya iman). Berbuat sekecilnya juga merupakan keprihatinan sesama muslim, ibarat satu tubuh, jika terdapat bagian tubuh kita ada yang terluka maka bagian tubuh yang lain akan merasakannya.

Doaku untukmu Palestina, Save Palestine !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar